*HAJARUL ASWAD dan RAHASIA MENCIUMNYA*
*_Analogi orang yang sedang menerima telepon dari HP untuk ibundanya tercinta dan mencium HP-nya untuk menunjukkan sebagai lambang rasa dan tanda cintanya kepada ibu kandungnya._*
Hajarul Aswad adalah batu hitam yang terletak di sudut pojok sebelah Tenggara Ka’bah, yaitu sudut dari mana Tawaf dimulai pada ketinggian kurang lebih 1,10 m dari tanah, panjang 25cm, dan lebarnya sekitar 17cm. Hajar Aswad merupakan jenis batu ‘Ruby’ yang diturunkan Allah dari syurga melalui malaikat Jibril As kepada Nabi Ismail As.
Hajarul Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. Batu hitam itu sudah licin kerana terus menerus di kecup, dicium dan diusap-usap oleh jutaan malah milion manusia sejak Nabi Ibrahim As., yaitu jamaah yang datang ke Baitullah, baik untuk haji mahu pun untuk tujuan Umrah.
Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda: “Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajarul Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.
Hadist tersebut mengatakan bahwa disunatkan membaca doa ketika hendak istilam (mengusap) atau melambainya pada permulaan thawaf atau pada setiap putaran, sebagai mana, diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA. Artinya:
“Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya Hajarul Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”. Asal Usul Hajarul Aswad Ketika Nabi Ibrahim As. bersama anaknya Ismail As.membina Ka’bah banyak kekurangan yang dialaminya
Tentang hajar aswad Menjadi saksi juga Di injil spt
Pada mulanya Ka’bah itu tidak ada bumbung dan pinitu masuk. Nabi Ibrahim As. bersama Nabi Ismail ingin membinanya dengan meninggikan bangunannya dan mengangkut bantu dari berbagai gunung, setelah bangunan Ka’bah itu hampir selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasa kekurangan sejumlah batu lagi untuk diletakkan di Ka’bah.
Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, “Pergilah engkau mencari sejumlah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia.” Kemudian Nabi Ismail As. pun pergi dari satu bukit ke satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail As. sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril As. memberikan sebuah batu yang cantik.
Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi Ibrahim As. Nabi Ibrahim As.. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali sebagai tanda cinta kepada Allah SWT. Kemudian Nabi Ibrahim As. bertanya, “Dari mana kamu dapat batu ini?” Nabi Ismail berkata, “Batu ini kuterima dari yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu yaitu Jibril As. *Meski begitu, mencium hajar aswad bukanlah bagian dari rukun haji. Aktivitas mencium Hajar Aswad semata untuk mengikuti apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Itu sebabnya mencium Hajar Aswad disebut mengikuti sunnah Rasulullah.*
*Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda :*
_“Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”._
*Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda :*
_“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat”._
Sepanjang perjalanan sejarahnya, batu itu sempat dicuri dari Ka'bah sekitar tahun 930 M oleh pejuang Qarmatian. Mereka menggeledah Makkah, menodai Sumur Zamzam dan membawa Hajar Aswad ke markasnya di Bahrain. Sejarawan mencatat, batu itu dikembalikan pada sekitar 952 M ke lokasi aslinya disertai catatan yang berbunyi, "Atas perintah kami mengambilnya, dan atas perintah kami telah membawanya kembali."
*_Adalah tuduhan yang sangat salah besar bahwa ummat Islam menyembah batu Hajar Aswad dan bisa mengampuni dosa manusia. Inilah tuduhan sepihak atas selera kebencian besar kepada Islam. Semua tuduhan itu adalah tidak rasional dan tidak logis serta tidak berdasar. Sudah sangat jelas ajaran Islam adalah “Tiada Tuhan yang lain selain Allah” (Laa Ilaha Illallah)._*
”Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail As. Sehingga sekarang Hajarul Aswad itu dicium oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka’bah disunnahkan mencium Hajarul Aswad. Mencium Hajarul Aswad TIDAK BERARTI MENYEMBAH BATU sebagaimana klaim para orang yang tidak paham Agama Islam.
Mencium Hajarul Aswad adalah sebagai lambang tanda mencintai kepada Allah SWT.
*_Sebagai analogi orang yang sedang menerima telepon dari HP untuk ibundanya tercinta dan mencium HP-nya untuk menunjukkan rasa cintanya kepada ibu kandungnya._*
Komentar